Walimatul 'ursy atau pesta pernikahan merupakan salah satu sunnah yang Rasulullah SAW ajarkan kepada kita. Para ulama Fiqih memaknai kata walimah dengan hidangan yang disediakan dalam pernikahan. moment resepsi pernikahan ini sangatlah penting bagi kedua mempelai, karena dalam moment berbahagia ini terdapat banyak sekali kebaikan, dua keluarga berbeda menjadi satu dan semakin erat, kasih sayang semakin tumbuh mekar di taman hati kedua mempelai, kedua keluarga, bahkan di taman hati semua yang hadir di sana. Moment ini mengaharumkan nama dua keluarga. Wanginya yang semerbak menjauhkan mereka dari bau busuk fitnah zina pergaulan anak zaman sekarang. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan bagi setiap pernikahan yang dilandasi oleh ketaatan, yang bukan disebabkan karena salah pergaulan. amiin..

http://kautsar-hikmah.blogspot.com/2014/01/adab-walimatul-ursy-resepsi-pernikahan.html

Setelah diawali sebelumnya dengan artikel saya yang berjudul: Kriteria Istri sholehah menurut sunnah, kemudian Adab khitbah dalam Islam, saya akan coba melanjutkannya dengan judul: Adab Walimatul 'Ursy (Resepsi Pernikahan) Dalam Islam.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA bahwa suatu ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam melihat ada bekas kekuningan pada (badan) Abdurrahman bin Auf. Beliau bertanya: "Apa ini?" lalu Abdurrahman bin Auf menjawab: "Sungguh aku telah menikahi seorang perempuan wahai Rasulullah." Lalu beliau bertanya lagi: "Dengan apa kamu memberinya mahar?" Abdurrahman bin Auf pun menjawab: "Dengan mahar sebiji emas" kemudian Rasulullah mengucapkan: "Barakallahu lak" (semoga Allah memberkahimu) adakanlah walimah walaupun hanya dengan (menyembelih) seekor kambing."(HR. Bukhari)
Hadis ini menjelaskan kepada kita banyak hal, diawali dari bertemunya Rasulullah SAW bertemu dengan Abdurrahman bin Auf RA, beliau mencium wangi za'faran (tumbuhan harum yang memiliki warna kuning) yang hanya diperbolehkan penggunaanya untuk perempuan saja. Lalu beliau menanyakan perihal tersebut untuk memperjelas apa yang terjadi. Dan setelah Abdurrahman bin Auf menjelaskan bahwa dia telah menikahi seorang wanita, maka jelaslah bahwa wangi tersebut sebenarnya berasal dari minyak wangi istrinya. Setelah mengetahui kabar tersebut, Rasulullah SAW langsung menanyakan tentang maharnya dan dijawab oleh Abdurrahman bin Auf bahwa maharnya hanya sebiji emas atau seharga 5 dirham di masa itu. Kemudian Rasullah SAW memberikan ucapan selamat ke  pada Abdurrahman bin Auf dengan ucapan Barakallahu lak (semoga Allah memberkahimu). Ucapan tersebut khusus diucapkan kepada orang yang telah menikah dan hukumnyapun sunnah jika kita mengucapkannya juga. Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan Abdurrahman bin Auf untuk merayakannya dengan menyembelih seekor kambing sebagai hidangannya.
Dan dari sini dapat kita fahami bahwa perayaan walimatul 'ursy merupakan salah satu anjuran dari Rasulullah SAW, sunnah hukumnya bagi orang yang mampu melaksanakannya.

Agar walimah ini menjadi ibadah, ada beberapa hukum dan adab yang harus diperhatikan:

1) Tidak boleh berlebihan dalam walimah. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA beliau berkata: "Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW mengadakan walimah dengan istri-istri beliau melebihi walimah yang beliau selenggarakan ketika beliau menikahi Zainab. Beliau meramaikan walimahnya dengan memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim) Islam adalah agama yang pertengahan, tidak berlebihan dan tidak pula dikurangkan. Tidak memaksakan sesuatu yang tidak kita mampu, dan tidak melarang selama kita masih mampu selama masih dalam batas kewajaran. Allah SWT berfirman: "Makan dan minumlah, dan jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai oarang yang berlebihan." (Al a'raf: 31) 

2) Tidak boleh mengkhususkan undangan untuk orang-orang yang kaya saja. Sayyiduna Abu Hurairah RA pernah berkata: "Seburuk-buruk makanan adalah hidangan walimah yang mengundang orang-orang kaya dan meninggalkan orang-orang miskin...dan barang siapa tidak menghadiri undangan, maka dia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasulnya."

3) Mengundang sanak keluarga, kerabat-kerabatnya, tetangganya dan sahabat-sahabatnya. sebagaimana disunnahkan pula mengundang orang-orang shalih. Dari Abu Said Al Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kamu berteman kecuali dengan orang mukmin, dan janganlah ada yang menyantap makananmu kecuali orang yang bertaqwa." (HR. Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Hibban, Ad Darimi)

4) Menghadirkan niat semata-mata untuk menjalankan sunnah Rasulullah SAW melaksanakan walimah. Agar disetiap detiknya bernilai ibadah kepada Allah SWT. Dan tidak diperbolehkan menyelenggarakan walimah yang dilandasi dengan niat untuk riya, sum'ah dan menyombongkan diri. Rasulullah SAW bersabda di dalam sebuah hadis: "Walimah di hari pertama itu haq (benar), di hari kedua itu ma'ruf (masih wajar), di hari ketiga itu sum'ah dan riya." (HR. Tirmidzi)

5) Tidak boleh menyelenggarakan walimah menyerupai adat umat non muslim yang terdapat kemungkaran di dalamnya. Rasulullah SAW: Barangsiapa siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka." (HR Ahmad) Allah SWT berfirman: Tidak akan pernah ridha orang-orang Yahudi dan Nasrani sampai kamu mengikuti agama mereka." (Al Baqarah: 120)

Demikianlah pembahasan tentang Adab Walimatul 'Ursy (Resepsi pernikahan) Dalam Islam yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Dan untuk kesempaan selanjutnya insya Allah saya akan mencoba membahas tentang adab malam pertama pengantin menurut Islam. Semoga semakin bermanfaat untuk semua. Bagi yang sudah menikah saya ucapkan: "Barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a bainakuma fi khair." Dan bagi yang belum tidak perlu galau, karena Allah SWT maha mengetahui waktu yang paling baik untuk hamba-Nya lagi maha bijaksana. salam sukses untuk semua. ma'assalamah..


0 komentar:

Posting Komentar

 
Top